Gula adalah struktur paling sederhana dari karbohidrat yang menjadi sumber energi pada si Kecil. Tubuh dan otak si Kecil membutuhkan sekitar 130 gram gula setiap hari agar bisa bekerja dengan baik.
Sumber gula yang dikonsumsi si Kecil dapat bersumber dari mana saja, ada gula yang secara alami terdapat dalam makanan, ada juga gula dan pemanis buatan yang sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk menambah rasa manis dari makanan tersebut.
Karena banyaknya sumber gula yang yang bisa dikonsumsi si Kecil, sangat penting untuk Moms memilih sumber gula yang nantinya akan dikonsumsi oleh si Kecil. Mengkonsumsi gula yang secara alami terdapat pada makanan (susu, buah-buahan, sayuran) dapat membantu mengurangi risiko kesehatan pada Si Kecil
Hal ini dikarenakan dengan mengkonsumsi makanan tersebut selain mendapatkan gula, tubuh si Kecil juga akan mendapatkan serat, vitamin, dan mineral. Mendapatkan asupan gula dari soda atau permen hanya akan memasok tubuh anak dengan gula saja, dan biasanya dengan jumlah yang diatas ambang batas yang disarankan.
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman dengan gula tambahan (added sugar) atau pemanis buatan bisa menimbulkan efek samping yang serius pada kesehatan anak.
Gula alami adalah gula yang secara alami terdapat makanan
Added sugar atau gula tambahan adalah gula yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman selama proses pembuatan atau produksi.
Beberapa contoh added sugar atau gula tambahan adalah gula pasir, gula merah, madu, dll
Pemanis buatan adalah jenis pemanis yang bahan bakunya tidak dapat ditemukan di alam dan dihasilkan melalui proses kimiawi. Pemanis buatan tidak memiliki manfaat untuk tubuh karena tidak mengandung nutrisi lain selain membarikan rasa manis pada makanan.
Contoh dari pemanis buatan adalah sirup jagung tinggi fruktosa, aspartam, siklamat, sukralosa, sakarin, dll
Mengkonsumsi added sugar dan gula tambahan yang berlebihan untuk Si Kecil dapat menimbulkan efek samping dan dampak negative yang serius pada kesehatannya. Apa saja sih dampaknya?
Gula sangat adiktif
Saat si Kecil berumur dibawah 2 tahun, taste preference* si Kecil akan terbentuk, dimana jika si Kecil mengenal rasa gula, maka dikemudian hari ia hanya mau makan makanan manis dan ini akan terbawa seumur hidup.
* taste preference: kecenderungan rasa yang disukai si Kecil
Kerusakan gigi
Terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung added sugar dan pemanis buatan akan membuat si Kecil mengalami kerusakan gigi dan gigi berlubang.
Penurunan daya ingat dan konsentrasi
Sebuah penelitian membuktikan kebiasaan mengkonsumsi gula berlebih pada si Kecil dapat mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi secara optimal yang berdampak pada penurunan daya ingat dan konsentrasi.
Obesitas
Added sugar dan pemanis buatan akan membuat makanan atau minuman tinggi kalori. Jika dikonsumsi secara terus menerus hal itu akan menyebabkan si Kecil mengalami kenaikan berat badan berlebih atau obesitas.
Diabetes
Saat Si Kecil makan terlalu banyak gula, sensitivitas insulin akan menurun sehingga membuat kadar insulin menjadi tinggi. Kadar insulin yang tidak normal inilah yang akan menyebabkan diabetes.
Hiperaktif / Sugar Rush
Gula menyebabkan terjadinya peningkatan adrenalin. Mengkonsumsi gula berlebih akan meningkatkan adrenalin si Kecil secara cepat yang akan menyebabkan hiperaktif, cemas, sulit berkonsentrasi, dan mudah rewel.
WHO merekomendasikan agar jumlah gula yang boleh ditambahkan ke dalam makanan dan minuman adalah maksimal 10 persen dari total kalori yang dibutuhkan per hari, atau setara dengan 3-12 sendok teh. Setiap 1 sendok teh sama dengan 4 gram gula pasir. Sementara American Heart Association (AHA) merekomendasikan hal ini:
Sebaiknya Moms menghindari added sugar dan pemanis buatan untuk si Kecil untuk menjaga kesehatannya. Mengkonsumsi gula yang secara alami ada pada makanan jauh lebih baik karena kebutuhan si Kecil akan gula terpenuhi dan nutrisi serta vitamin juga terpenuhi.
Ada 3 istilah yang harus Moms ketahui untuk mengetahui kandungan gula dalam suatu produk sebelum memberikannya pada si Kecil.
Ternyata produk dengan labeb no added sugar atau tanpa gula tambahan belum tentu tidak mengandung pemanis buatan loh Moms! Moms harus memeriksa dengan detail table komposisinya yaa. Terutama untuk susu formula, sering dijumpai “maltodextrin” sebagai salah satu komposisinya.
Maltodextrin atau maltodekstrin adalah zat aditif dalam pengolahan produk makanan yang berfungsi sebagai pengawet dan pengental untuk meningkatkan volume makanan. Maltodextrin berbentuk bubuk putih, mirip seperti tepung tapi lebih halus.
Selain memiliki fungsi diatas, maltodextrin juga berfungsi untuk meningkatkan tekstur dan memperbaiki rasa makanan. Bersama dengan pemanis buatan, maltodextrin berguna untuk meningkatkan rasa manis produk makanan.
Ternyata, beberapa merk susu formula menggunakan maltodextrin sebagai filler agar volumenya menjadi lebih banyak. Ini harus menjadi perhatian Moms karena maltodextrin memiliki dampak negative untuk Kesehatan si Kecil.
Dampak maltodextrin untuk kesehatan si kecil diantaranya adalah:
Ternyata ada banyak aspek yang perlu Moms perhatikan terkait added sugar dan pemanis buatan pada makanan atau minuman yang dikonsumsi si Kecil ya! Yuk mulai dari sekarang kita lebih aware dalam memperhatikan komposisi dari makanan dan minuman untuk si Kecil, karena hal ini berdampak langsung terhadap Kesehatan dan kualitas hidup si Kecil nantinya
Begitupun dengan susu formula yang dikonsumsi si Kecil, pastikan susu formula si Kecil bebas dari gula tambahan dan pemanis buatanya Moms, termasuk maltodextrin!
Nature One Dairy menjamin produk kami bebas dari gula tambahan dan pemanis buatan seperti sukrosa, sirup jagung dan maltodextrin.
Selain itu NOD juga mendapat sertifikat organik yang artinya NOD adalah susu yang GMO free, bebas pestisida dan bebas antibiotic, jadi Moms tidak perlu khawatir si Kecil akan alergi atau kelebihan gula!
Berikan yang terbaik untuk si Kecil yaa Moms! Nature One Dairy, your partner in parenthood!